KOMUNIKASI KELOMPOK
Dikemukakan oleh Littlejohn dan Foss, bahwa kita mungkin tidak
menyadari bahwa kita menghabiskan banyak waktu kita melakukan komunikasi dalam
kelompok, tetapi sebenarnya kelompok juga membentuk struktur waktu kita.
Komunikasi kelompok mampu menyedot energi kita, tetapi juga memberikan energi
padakita. Komunikasi kelompok terkadang membosankan, tetapi juga menciptakan
keceriaan dan kesenangan. Komunikasi kelompok terkadang membatasi gerak kita,
tetapi juga membentuk arah masa depan serta membuka peluang dalam hidup kita.
Hal yang paling penting dalam kelompok tidaklah terletak pada
berapa banyak anggota mengatakan sesuatu, tetapi bagaimana mereka memberikan
respons atau tanggapan diantara mereka. Kelompok tidak bisa mengisolasi
dirinya, kelompok merupakan bagian dari sistem yang lebih besar. Anggota
kelompok dapat datang dan pergi silih berganti, orang dapat menjadi anggota
(afiliasi) dari beberapa kelompok, lingkungan akan terus berubah, dan kelompok
terus menyesuaikan diri dengan perubahan ini.
Dalam suatu kelompok, pengalaman anggota yang berafiliasi dengan
kelompok lainnya, memengaruhi apa yang akan dilakukan atau apa yang akan
dikatakannya dalam kelompok itu. Peran setiap anggota kelompok juga akan
merubah ketika anggota lama pergi dan anggota baru masuk.
Peran hanyalah salah satu bagian dari salah satu struktur kelompok.
Kelompok memiliki bentuk dan kita dapat melihat bentuk ini melalui pola-pola
interaksi yang terjadi sepanjang waktu. Struktur kekuasaan juga terbentuk
melalui pola-pola interaksi. Jika anggota lama pergi dan anggota baru masuk,
maka struktur kekuasaan dapat berubah, bahkan terkadang secara dramatis.
ANALISIS PROSES INTERAKSI
Robert Bales menyusun teori mengenai komunikasi kelompok kecil
untuk menjelaskan mengenai jenis jenis pesan yang saling di pertukarkan orang
dalam kelompok, bagaimana pesan-pesan itu membentuk peran dan kepribadian
anggota kelompok, dan bagaimana pesan tersebut mempengaruhi katrakter atau
sifat kelompok secara keseluruhan.
Bales menyatakan terdapat 12 jenis pesan dalam komunikasi kelompok
yang dapat disederhanakan menjadi empat kelompok yaitu : tindakan positif,
jawaban, pertanyaan, dan tindakan negatif. Jenis-jenis perilaku dalam kotak
bersifat berpasangan, dan setiap pasangan perilaku memilikki wilayah masalah
tertentu bagi kelompok bersangkutan.
Menurut Bales, analisis proses interaksi terdiri atas enam kategori
yaitu :
1.
Jika
masing-masing anggota kelompok tidak saling memberikan cukup informasi, maka
kelompok bersangkutan akan mengalami “masalah komunikasi”.
2.
Jika
masing-masing anggota kelompok tidak saling memberikan pendapat maka kelompok
bersangkutan akan mengalami “masalah evaluasi”.
3.
Jika
masing-masing anggota kelompok tidak saling bertanya dan memberikan saran, maka
kelompok akan mengalami “masalah pengawasan”.
4.
Jika
masing-masing kelompok tidak bisa mencapai kesepakatan maka mereka akan
mendapaatkan “masalah keputusan”.
5.
Jika tidak
terdapat cukup dramatisasi maka akan muncul “masalah ketegangan”
6.
Jika anggota
kelompok tidak ramah dan bersahabat maka akan terdapat “masalah reintegrasi”,
yang berarti keolmpok itu tidak mampu membangun kembali suatu “perasaan kita”
atau kesatuan (cohesiveness) dalam kelompok bersangkutan.
Kategori “dramatisasi” berperan penting dalam teori ini.
Dramatisasi berarti melepas ketegangan dengan cara menyampaikan cerita dan
membagi pengalaman dengan orang lain. Cerita dan pengalaman tidak perlu selalu
berhubungan secara langsung dengan tugas kelompok yang bersangkutan.
Teori Bales mencakup dua kelompok atau dua kelas perilaku
komunikasi umum. Perilaku pertama disebut dengan “sosioemosional” yang di
wakili oleh tindakan-tindakan seperti “tampak bersahabat”, menunjukan
ketegangan dan “dramatisasi”. Kategori kedua adalah “perilaku pekerjaan” yang
diwakili oleh “saran”, “pendapat” dan “informasi”.
KOMUNIKASI ORGANISASI
Komunikasi organisasi adalah pengiriman (sending) dan penerimaan
(receiving) berbagai pesan organisasi di dalam kelompok di dalam kelompok
formal maupun informal dari suatu organisasi. Bila organisasi semakin besar dan
kompleks maka akan mengakibatkan semakin kompleks pula proses komunikasinya.
Organisasi yang masih kecil, yang anggotanya hanya berjumlah tiga orang atau
kurang dari lima, proses komunikasi yang berlangsung relatif sederhana dan
masih bersifat langsung mengarah ke setiap anggota organisasi.
Organisasi dibentuk melalui komunikasi ketika individu di dalamnya
saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapaai tujuan individu dan tujuan
bersama. Proses komunikasi yang terjasi dalam organisasi menghasilkan berbagai
hal seperti hubungan kewenangan, terciptanya peran, adanya jaringan komunikasi,
dan iklim organisasi.
Lima aspek yang dapat menjelaskan ruang lingkup organisasi:
1.
Organisasi
diciptakan melalui komunikasi.
2.
Kegiatan
organisasi berfungsi untuk mencapai tujuan individu dan tujuan bersama.
3.
Kegiatan
komunikasi dalam organisasi menciptaka pola-pola yang memengaruhi kehidupan
organisasi.
4.
Proses
komunikasi menciptakan karakter dan budaya organisasi.
5.
Pola kekuasaan
dan pengawasan dalam komunikasi organisasai menghilangkan dan menciptakan
hambatan.
Komunikasi lebih dari sekedar instrumen untuk mencapai tujuan
personal dan tujuan organisasi. Kapanpun kita berkomunikasi maka kita membuat
sesuatu, dan komunikasi mendorong kita untuk memberikan perhatian terhadap apa
yang kita ciptakan dengan cara bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain
dalam organisasi.
Seluruh interaksi dalam organisasi memberikan kontribuasi bagi
bangunan budaya organisasi. Bagaimana berbagai kelompok jaringan dalam
organisasi dapat dibuat menjadi lebih manusiawi dan tidak eksklusif. Ini
mengarahkan kita kepada gerakan demokrasi, teori demokrasi organisasi meminta
adanya dialog, partisipasi dan penghargaan terhadap konflik sebagai cara mendorong
kehidupan organisasi yang melibakan setiap orang.
DAFTAR PUSTAKA
Morissan,2013.Teori Komunikasi Individu Hingga Massa.Edisi
Pertama. Kencana Prenada Media Group.Jakarta.
0 comments:
Post a Comment