Thursday, September 17, 2015

Pertemuan Singkat

Selamat siang dunia, selamat siang Pontianak, selamat siang kamu disana, selamat siang my family. Cerita ini aku tujukan untuk seseorang yang sampai saat ini benar-benar menjadi tujuanku, semangatku, dan cita-citaku didunia ini dan semoga sampai akhirat nanti.Salam hangat dari seseorang yang selalu kau terima walau tak sempurna, seseorang yang selalu membuatmu meneteskan air mata tanpa pernah paham arti air mata tersebut dan seseorang yang hidupnya beruntung karena bertemu dengan malaikat tanpa sayap yang tercipta dengan sejuta keindahan dan pesona yang memukau hati, hidup berkecukupan namun sederhana, yang selalu membuat orang tak berguna ini selalu memujanya. Tuhan terimakasih karena telah mengirim makhluk sempurna untuk orang yang hina ini, semoga benar-benar menjadi yang terbaik untuk selamanya.

5 januari 2012, tahun dimana seluruh dunia dihebohkan dengan ramalan kiamat dari suku maya yang ternyata hanya bualan belaka, yang bagiku menjadi tahun yang begitu amat special yang sampai saat ini aku rasakan. 5 januari didepan sebuah gedung nan megah aku berada dibawah siraman sinar mentari pagi, bersantai bersamanya yang selalu menyejukkan hati, dikota bestari aku memulai cerita ini. 

Cerita yang mengisahkan dua remaja labil dengan sejuta cita-cita dan angan-angan indah untuk masa depan, pertemuan yang berujung perpisahan karena aku akan liburan kekota asalku Pontianak.
Kota yang orang-orang sebut kota bersinar tapi saat ini menjadi kota besar dengan jumlah kabut asap yang menggumpal dilangitnya. Tapi berbeda, ketika itu Pontianak benar-benar menunjukan pesonanya. Haha sedikit lebay, dan kembali kecerita.

Pertemuan pertama itu terlaksana mungkin karena kebetulan atau disengaja aku tidak bisa membedakan keduanya, yang pastinya aku menginginkan pertemuan itu. Memang agak garing karena kami hanya ditemani dedaunan kering yang berguguran dan 2 gelas teh es juga penjualnya yang hampir aku lupakan karena terlalu terhanyut dalam suasana indah layaknya kehidupan paralel yang tak bisa aku jelaskan.

Hahaha, cukup garing tapi berkesan, itulah pertemuan dengan malaikat kecil yang sampai saat ini selalu bisa menerimaku tanpa pernah meminta lebih. Aku selalu merasa bangga karena bisa menjadi bagian dari cerita hidupnya yang mungkin sedikit memilukan baginya karena ada seseorang yang tak berguna ini. Tapi bagiku dia adalah malaikat tanpa sayap dengan sejuta pesona yang selalu hadir disetiap malamku.

Mungkin sampai disini dulu kisahku untuk siang hari pada empat tahun yang lalu, see you.

1 comments: